Kopi Arabica vs Robusta, Yuk Kenali apa saja Perbedaanya

Bima Prasetya
By: Bima Prasetya September Mon 2024
Kopi Arabica vs Robusta

Kopi Journey – Kopi merupakan salah satu komoditas paling berharga di dunia, dengan dua jenis utama yang mendominasi pasar: Arabica (Coffea arabica) dan Robusta (Coffea canephora).

Kedua jenis kopi ini memiliki karakteristik yang unik, baik dari segi rasa, kandungan kimia, hingga metode budidaya. Artikel ini akan menguraikan perbedaan mendasar antara kopi Arabica dan Robusta, sehingga memberikan pemahaman bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kedua varietas kopi ini.

Asal Usul Kopi Arabica

Asal Usul Kopi Arabica
Sumber: merdeka.com

Kopi Arabica adalah jenis kopi yang berasal dari wilayah dataran tinggi di Ethiopia. Sejak ditemukan, kopi Arabica telah menjadi favorit di kalangan pecinta kopi karena cita rasanya yang halus dan beragam.

Kopi ini sering dijadikan bahan dasar dalam kopi gourmet atau speciality coffee. Kopi Arabica tumbuh pada ketinggian antara 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut, dengan iklim yang sejuk dan curah hujan yang merata sepanjang tahun.

Kondisi lingkungan yang ideal ini berperan penting dalam menciptakan profil rasa yang kompleks dan aromatik pada kopi Arabica.

Asal Usul Kopi Robusta

Asal Usul Kopi Robusta
Sumber: blibli.com

Kopi Robusta, seperti namanya, dikenal karena ketahanannya terhadap penyakit dan kondisi lingkungan yang lebih keras. Jenis kopi ini pertama kali ditemukan di Afrika Tengah dan Barat, terutama di wilayah Kongo dan Uganda.

Berbeda dengan Arabica, Robusta tumbuh pada ketinggian yang lebih rendah, yaitu antara 200 hingga 800 meter di atas permukaan laut. Kopi ini lebih sering digunakan dalam produksi kopi instan dan espresso karena kandungan kafeinnya yang lebih tinggi dan rasa yang lebih kuat serta pahit.

Perbedaan Kopi Arabica Vs Robusta

Perbedaan Kopi Arabica Vs Robusta
Sumber: tribunnews.com

Bukan hanya tentang rasa dan cara merawatnya, kodua kopi ini memiliki karakter rasa yang berbeda. Mungkin sebagian lebih suka kopi arabica, atau mungkin juga anda lebih suka robusta. Pada poin ini kami akan merangkum apa saja yang menjadi perbedaan kedua jenis kopi ini. Yuk simak:

Baca Juga

Yuk Kunjungi 10 Tempat Ngopi Terbaik di Yogyakarta Ini!

Yuk Kunjungi 10 Tempat Ngopi Terbaik di Yogyakarta Ini!

1. Kandungan Kimiawi Kopi Arabica dan Robusta

Kandungan kimia dalam kopi Arabica dan Robusta memainkan peran penting dalam membedakan rasa, aroma, dan bahkan manfaat kesehatan dari kedua jenis kopi ini. Kandungan utama yang membedakan keduanya adalah kadar kafein, lipid, gula, dan asam klorogenat.

a). Kadar Kafein

Kafein adalah komponen kimia utama yang mempengaruhi rasa dan efek stimulan pada kopi. Kopi Robusta mengandung kafein yang lebih tinggi, yaitu sekitar 2,2% hingga 2,7%, sedangkan Arabica hanya mengandung kafein sekitar 1,2% hingga 1,5%.

Kadar kafein yang lebih tinggi pada Robusta tidak hanya memberikan rasa yang lebih pahit tetapi juga berperan dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit. Ini menjadikan Robusta lebih mudah dibudidayakan di berbagai kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

b). Kandungan Lipid dan Gula

Arabica mengandung lipid dan gula yang lebih tinggi dibandingkan Robusta. Kandungan lipid pada Arabica sekitar 60% lebih tinggi daripada pada Robusta. Lipid berkontribusi pada tekstur dan rasa kopi, memberikan rasa yang lebih halus dan creamy pada Arabica.

Kandungan gula yang lebih tinggi pada Arabica juga memberikan rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih kompleks, menciptakan profil rasa yang lebih lembut dan menarik. Sebaliknya, Robusta dengan kadar gula yang lebih rendah cenderung memberikan rasa yang lebih keras dan pahit, tanpa nuansa manis yang khas.

c). Asam Klorogenat (CGA)

Asam klorogenat adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam biji kopi. Robusta mengandung lebih banyak asam klorogenat dibandingkan Arabica, dengan perbandingan 7-10% pada Robusta dan 5,5-8% pada Arabica.

Meskipun CGA memiliki manfaat kesehatan karena sifat antioksidannya, kadar yang lebih tinggi pada Robusta juga berkontribusi pada rasa pahit dan sedikit astringent yang kurang disukai oleh beberapa pecinta kopi. Asam klorogenat juga memiliki peran dalam proses pemanggangan, di mana ia dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana yang dapat mempengaruhi cita rasa akhir dari kopi.

Baca Juga

Resep Kopi Spesial: Nikmati Sensasi Kopi Berbeda di Setiap Tegukan

Resep Kopi Spesial: Nikmati Sensasi Kopi Berbeda di Setiap Tegukan

d). Asam Amino dan Senyawa Volatil

Selain komponen utama di atas, Arabica dan Robusta juga memiliki perbedaan dalam kandungan asam amino dan senyawa volatil yang mempengaruhi aroma dan rasa.

Arabica cenderung memiliki profil senyawa volatil yang lebih kompleks, termasuk aldehida, keton, dan ester, yang memberikan aroma lebih kaya seperti bunga, buah, dan kacang. Robusta, di sisi lain, memiliki senyawa volatil yang lebih sederhana, seringkali dengan aroma tanah atau kayu yang lebih dominan.

2. Perbedaan Fisik dan Pertumbuhan

Arabica dan Robusta tidak hanya berbeda dalam kandungan kimiawi, tetapi juga memiliki perbedaan signifikan dalam hal fisik dan metode pertumbuhan, yang secara langsung mempengaruhi kualitas dan rasa kopi yang dihasilkan.

a). Perbedaan Fisik Biji Kopi

Biji kopi Arabica memiliki bentuk yang lebih oval dengan ukuran yang sedikit lebih besar dibandingkan biji Robusta yang cenderung bulat dan lebih kecil.

Biji Arabica juga memiliki lekukan tengah yang lebih dalam dan lebih melengkung, sementara biji Robusta cenderung memiliki lekukan yang lebih lurus dan dangkal. Perbedaan ini sering kali dapat dilihat dengan mata telanjang, yang memudahkan untuk membedakan keduanya.

b). Lingkungan dan Kondisi Pertumbuhan

Kopi Arabica membutuhkan kondisi pertumbuhan yang lebih spesifik dibandingkan Robusta. Arabica tumbuh paling baik pada ketinggian antara 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut, di daerah dengan suhu antara 15°C hingga 24°C.

Tanaman ini juga membutuhkan curah hujan yang merata sepanjang tahun, dengan tanah yang kaya akan mineral. Kondisi ini membuat Arabica lebih sulit untuk dibudidayakan dan lebih rentan terhadap penyakit, seperti karat daun kopi (Hemileia vastatrix), yang dapat menghancurkan panen dalam skala besar.

Sebaliknya, kopi Robusta lebih toleran terhadap kondisi lingkungan yang lebih ekstrem. Robusta dapat tumbuh pada ketinggian yang lebih rendah, mulai dari 200 hingga 800 meter di atas permukaan laut, dengan suhu yang lebih tinggi hingga 30°C. Tanaman ini juga lebih tahan terhadap penyakit dan hama, yang membuatnya lebih mudah dibudidayakan di berbagai wilayah tropis yang memiliki kondisi tanah dan iklim yang kurang ideal.

Baca Juga

Peralatan Menyeduh Kopi: Panduan Lengkap untuk Penggemar Kopi

Peralatan Menyeduh Kopi: Panduan Lengkap untuk Penggemar Kopi

c). Masa Panen dan Produktivitas

Masa panen Arabica cenderung lebih lama dan memerlukan perawatan yang lebih intensif. Ini disebabkan oleh kebutuhan tanaman Arabica terhadap kondisi iklim yang seimbang untuk menghasilkan buah yang berkualitas. Produktivitas Arabica juga lebih rendah dibandingkan Robusta, dengan hasil panen yang lebih sedikit per hektar. Namun, karena kualitas dan permintaan yang tinggi, Arabica sering kali memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi di pasaran.

Robusta, di sisi lain, memiliki masa panen yang lebih pendek dan dapat berbuah lebih cepat setelah penanaman. Produktivitas per hektar dari Robusta juga lebih tinggi, sehingga lebih menguntungkan secara ekonomi untuk petani, terutama di wilayah yang tidak mendukung pertumbuhan Arabica. Inilah salah satu alasan mengapa Robusta sering kali menjadi pilihan utama di negara-negara berkembang yang berfokus pada kuantitas produksi.

3. Penyajian dan Rasa

Perbedaan karakteristik antara kopi Arabica dan Robusta secara langsung tercermin dalam cara penyajian dan profil rasa yang dihasilkan. Setiap jenis kopi memiliki keunikan yang menarik bagi pecinta kopi, tergantung pada preferensi individu.

a). Profil Rasa

Kopi Arabica dikenal dengan profil rasa yang halus, manis, dan lebih kompleks. Arabica sering kali menawarkan berbagai nuansa rasa, termasuk buah-buahan seperti beri dan apel, aroma bunga, serta sedikit rasa kacang dan coklat.

Profil rasa ini sering kali dideskripsikan sebagai lebih lembut dan seimbang, dengan tingkat keasaman yang lebih tinggi. Asam pada Arabica memberikan sensasi segar yang menyenangkan, menjadikannya pilihan utama untuk kopi specialty dan single-origin.

Di sisi lain, kopi Robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan lebih pahit, dengan sedikit aroma tanah atau kayu. Rasa Robusta sering kali digambarkan sebagai lebih “kasar,” dengan tubuh yang lebih penuh dan sedikit rasa pahit yang lebih intens. Kafein yang lebih tinggi pada Robusta juga memberikan sensasi rasa yang lebih keras, yang membuatnya cocok untuk campuran espresso, di mana rasa pahit ini dapat diseimbangkan dengan gula atau susu.

Baca Juga

Ini Dia Nih, Daftar Kopi Organik Terbaik yang Menjadi Favorit

Ini Dia Nih, Daftar Kopi Organik Terbaik yang Menjadi Favorit

b). Metode Penyajian

Karena profil rasanya yang halus dan kompleks, kopi Arabica sering diseduh dengan metode manual seperti pour-over, French press, atau Chemex, yang memungkinkan kontrol lebih besar atas proses ekstraksi. Metode ini membantu mempertahankan aroma dan rasa asli kopi, sehingga menghasilkan cangkir kopi yang lebih bersih dan beraroma.

Robusta, dengan rasa yang lebih kuat dan pahit, lebih sering digunakan dalam campuran espresso, di mana crema yang dihasilkan dari Robusta lebih tebal dan kaya. Crema ini menambah kekayaan tekstur dan rasa pada espresso, yang disukai oleh banyak barista dan pecinta kopi. Selain itu, Robusta juga banyak digunakan dalam produksi kopi instan dan kopi siap saji, karena stabilitas rasanya yang lebih kuat dan kandungan kafein yang lebih tinggi.

c). Pengaruh pada Industri Kopi

Di pasar kopi global, Arabica lebih dihargai karena kualitas rasa yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan utama untuk kopi premium. Kopi Arabica sering dijual dengan harga lebih tinggi dan menjadi dasar untuk banyak produk kopi specialty yang dipasarkan kepada konsumen yang lebih menghargai rasa dan aroma.

Sebaliknya, Robusta mendominasi pasar kopi massal dan sering digunakan sebagai bahan dasar untuk kopi instan dan campuran kopi espresso. Meskipun memiliki harga yang lebih rendah, permintaan untuk Robusta tetap tinggi karena kandungan kafein yang lebih tinggi dan daya tahan yang lebih baik, yang menjadikannya pilihan ekonomis untuk produksi dalam skala besar.

4. Perbandingan Ekonomi dan Dampaknya pada Pasar Kopi

Secara ekonomi, kopi Arabica lebih mahal di pasaran karena biaya produksi yang lebih tinggi dan permintaan yang lebih besar dari konsumen yang menghargai kualitas rasa. Di sisi lain, Robusta memiliki harga yang lebih terjangkau dan sering digunakan sebagai campuran dalam produksi kopi instan dan espresso, terutama di negara-negara Eropa dan Asia.

Kedua jenis kopi ini berperan penting dalam industri kopi global, dengan Arabica mendominasi pasar kopi specialty dan gourmet, sementara Robusta lebih mendominasi pasar kopi instan dan komersial. Keberagaman dalam preferensi rasa dan harga ini menciptakan pasar yang dinamis dan beragam, yang memungkinkan konsumen untuk memilih berdasarkan selera dan kebutuhan ekonomi mereka.

Kesimpulan

Kopi Arabica dan Robusta menawarkan karakteristik yang sangat berbeda, mulai dari rasa, kandungan kimia, hingga metode budidaya dan penyajian. Memahami perbedaan antara kedua jenis kopi ini tidak hanya membantu dalam memilih kopi yang sesuai dengan preferensi rasa, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kompleksitas industri kopi global.

Dengan berbagai keunggulan masing-masing, baik Arabica maupun Robusta memiliki tempatnya sendiri di hati para pecinta kopi di seluruh dunia.